Baby Doll

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Sejak semalam saya agak aras-arasan buka kios. Pasar sedang sepi dan jarang yang beli pakaian.  Maklum, tidak lebaran ini. Bukannya saya malas, cuma saya enggak enak sama yang punya kalau tidak ada yang beli sementara dia bayar saya. Berasa makan gaji buta karena saya jarang menghasilkan pembeli di hari tertentu. Walaupun di hari lain bisa saja banyak pembeli.

Bangun tidur sudah nunggu SMS yang mungkin saja permintaan agar libur. Sampai selesai mandi pagi pun tak ada pesan. Yah, masuk juga akhirnya. Sepanjang jalan berdoa, semoga diberi kelarisan dalam berdagang, amin....

Meski sudah agak semangat, ternyata otak saya masih ingin liburan. Walhasil saya ngehang!

"Mbak ada Baby Doll?"

Mikir keras. Baby Doll apaan? Boneka?

Pixabay

"Lengan panjang," katanya lagi.

Apaan ya?

Seperti menjamah boneka terindah

waktu aku mengenalmu

membuat kau buta

dengan pesonaku

tersesat kau

karena silaumu

kuajak kau melayang tinggi

dan kuhempaskan ke bumi

kumainkan kau sesuka hati

lalu kau kutinggal pergi

dan aku tertawa

melihat kau luka

kau terpuruk dikakiku

kuajak kau melayang tinggi

dan kuhempaskan ke bumi

kumainkan kau sesuka hati

lalu kau kutinggal pergi

kuingin kau rasakan

apa yang dulu kau lakukan

kuingin kau mengerti

kuajak kau melayang tinggi

dan kuhempaskan ke bumi

kumainkan kau sesuka hati

lalu kau kutinggal pergi

Utopia - Baby Doll

Sumpah! Untung saya enggak nyanyi buat ngasih jeda biar bisa mikir.

"Enggak ada kalau panjang. Yang panjang bawahannya," akhirnya saya tahu juga apa yang beliau tanya.

"Coba lihat!"

Langsung saja saya carikan baju tidur, piyama. Saya tidak terbiasa pakai itu atau malah enggak punya sama sekali. Kalau tidur saya pakai celana panjang dan kaos oblong. Kadang kalau terlalu lelah malah pakai baju yang melekat di badan.

Hah, mungkin saya harus lebih melek fashion kalau memang niat berdagang pakaian. Coba juga beliau tanya lingeri. Saya pasti bisa langsung jawab daripada saat ditanya Baby Doll, hahaha.